Hidup adalah sejuta warna. Ibarat melukis di
atas kanvas, tak akan indah jika hanya satu warna saja yang menonjol. Dan
manusia sebagai penikmat seni, merasakan sensasi yang berbeda akan keindahan setiap
warna. Semua bersumber dari selera hati. Warna pink bagi saya, adalah pembawa
pesan damai.
Manusia diciptakan Tuhan dengan
kantung imajinasi. Olehnya, kita bebas berimajinasi di dalam maupun di bawah alam
sadar kita. Kita bebas menentukan kesukaan dan talenta kita pada suatu objek. Bebas memilih dan jatuh cinta akan setiap karya
seni yang terpampang di depan mata. Warna
sebagai bagian dari seni, nyaris mengisi seluruh lingkup kehidupan kita. Merah,
kuning, hijau, biru, putih, coklat, ungu, hitam, dan lainnya memberi kesan dan identitas tersediri bagi
para penikmatnya. Sehingga wajar kiranya kita memiliki satu hubungan emosional
terhadap warna tertentu.
Begitu besar pengaruh yang timbul dari warna,
hingga kerap kita harus berhati-hati dalam
pemakaiannya. Dalam lingkungan sosial kita misalnya, beberapa warna
memiliki nilai dan maksud tersendiri dalam penggunaannya. Misal untuk umat
muslim, warna hitam kerap diidentikkan dengan warna kedukaan. Semisal, salah
satu anggota keluarga meninggal dunia. Contoh lain ialah warna putih, yang kerap
dilambangkan sebagai simbol suci dan bersih bagi umat muslim. Ataukah warna
merah yang juga sangat disakralkan oleh etnis Tionghoa.
Beragam jenis warna membuat hidup lebih kaya
makna. Karena warna kerap diidentikkan dengan khasanah kehidupan. Sebagai
simbol, bahwa hidup ini memiliki masa senang dan masa susah. Semua bisa
tercermin dari simbol warna. Begitulah, banyak hal yang bisa diinterpretasiakan dari sebuah warna.
Saya menyenangi semua warna, sebagai bagian
dari dinamika hidup saya. Ketika Bulan
Ramadhan tiba, sudah dipastikan warna putih akan merajai seluruh aktifitas
saya. Bukan karena hanya pada saat Bulan Ramadhan, saya harus beribadah. Tapi
karena bulan ini, adalah bulan paling suci, mulia, dan berkah diantara kesebelas bulan lainnya.
Jadi, sudah dipastikan warna putih yang sarat akan nilai religius,
akan mengisi hari-hari saya pada
Bulan Ramadhan .
Namun diantara semua warna yang melengkapi
hari-hari saya, pink (merah muda)
memiliki tempat tersendiri di ruang imajinasi saya. Sebagian orang kerap
memanganggap warna ini adalah warnanya anak remaja, warna manja, atau identik
dengan sisi romantisme. Entahlah, tapi ketertarikan saya dengan warna ini bukan
karena suatu insiden atau momen tertentu. Semua mengalir secara alami. Ada kenyamanan
tersendiri ketika melihat warna ini.
Saya lupa kapan pertama kali jatuh cinta pada warna ini.
Tapi menginjak dewasa, warna pink ini
selalu mengisi hari-hari saya. Perpaduan warna merah dan putih ini memiliki
kesan feminin yang memesona di mata saya. Sangat anggun dan sejuk kala
memandangnya. Setidaknya itulah chemistry
saya dengan warna ini. Beberapa teman biasa usil mengganggu, menganggap
kesukaan saya dengan warna pink sangat bertolak
belakang dengan karakter asli saya. Menurutnya, warna pink itu adalah warnanya
anak-anak, terutama bocah perempuan. Sangat tidak sesuai dengan karakter asli
saya, yang dewasa dan keibuan. Itu celoteh beberapa teman dekat saya. Tapi tak
menjadi soal, karena warna itu bagi saya sangat universal. Semua warna menarik,
sama halnya tiap sisi di dunia ini menarik. Sisa bagaimana kita mencari dan
menemukan sendiri kenyamanan itu. Jatuh
cinta pada sebuah warna merupakan salah satu cara untuk membikin
hari-hari kita menarik. Sederhana bukan?
Saya teringat satu kejadian, tatkala berjanji
dengan seorang teman untuk bertemu di salah satu pusat keramaian di Tamalanrea
Makassar. Entah karena merasa bersalah, telah membuat saya lama menunggu. Dia berinisiatif
membeli sebuah boneka kecil berwarna pink
muda, kemudian menghadiahi saya yang telah dongkol dan bosan menunggu. Dan ketika
bertemu, sudah dipastikan ekspresi muka saya yang telah kusut, akan
melunak perlahan-lahan. Kedengarannya enteng, tapi seperti itulah kharisma warna
ini di mata saya. Begitu memukau dan menenangkan saja rasanya. Banyak hal yang
sebenarnya membuat emosi dan rasa jenuh saya membuncah, namun semua bisa
teredam ketika warna ini tiba-tiba hadir menyihir dalam tatapan saya.
Menyadari
keanggunan warna ini, saya pun berinisiatif menyulap tempat pribadi saya,
tempat yang paling tepat untuk membuang lelah, tempat yang bisa jadi merupakan
museum kesabaran saya, tempat yang sekelilingnya merupakan teman paling setia dalam berbagi suka maupun duka. Yah,
dialah kamar pribadi. Saya sangat ingin
warna pink ini mendominasi kamar saya.
Namun sayang, pemilik kontrakan yang merupakan pemilik asli rumah tak mengizinkan
kamarnya di polesi warna adem ini.
Alhasil, saya menelan sedikit rasa
kecewa. Tak bisa menghadirkan warna ini untuk melengkapi kedamaian yang saya
rasakan di kamar.
![]() |
Beberapa koleksi pink dalam kamar saya. |
Kegilaan saya dengan warna ini, tidak lantas
mengurangi kekaguman saya dengan warna-warna lain. Jilbab dan kerudung
misalnya, nyaris semua warna saya miliki. Demikian halnya dengan pakaian maupun
koleksi tas. Semua memiliki keindahan seni tersendiri. Dan kita, sebagai bagian
dari dimensi sosial. Membutuhkan warna sebagai bagian dari seni untuk
memperkuat jati diri kita.
Wajar kiranya seorang filsuf Jerman, Imanuel
Kant mengatakaan, seni ibarat sebuah mimpi. Sebab di dalamnya terdapat rumus
yang tidak mampu diwujudkan dalam bentuk nyata. Pink, memiliki magnet tersendiri bagi saya. Melihatnya, serasa semua
molekul-molekul yang bekerja dalam pertahanan tubuh saya bersatu padu membawa
pesan bahagia. Kedengarannya berlebihan,
tapi seperti itulah adanya efek yang saya rasakan dari warna ini. Mampu
menggugah rasa. Di sanalah hebatnya seni dalam kehidupan kita. Tidak ada rumus
baku yang mampu menjabarkannya. Walaupun hidup mempunyai konsekuensi untuk stres,
depresi, dan emosional. Tapi kita sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan dengan
akal dan insting seni, bisa menciptakan kedamaian tersendiri untuk meminimalisirnya.
Salah satunya dengan jatuh cinta pada sebuah warna.
7 komentar:
pink itu memang cewek banget!
kesannya feminim. saya juga suka, tetapi tidak terlalu suka. loh? :D
hihi
suka bonekanyaaa, pengen saya peluuuuk >.<
saya ga cocok pake pink mba, kulitnya kegelapan hehe. lam kenal ya :D
akhirnyaaaa bisa sampai ke sini saya setelah mencari-cari alamat blognya ... :)
Memang ada pengaruh psikologis warna kesukaan dalam diri kita ya mbak :)
moga menang ya ...
Makasih kunjungannya mbak-mbak.. Salam kenal balik yahh
sama2 pecinta pink! wuihihi pink keren yah :)
TOKO HANDPHONE TERBESAR TERLENGKAP TERMURAH TERPERCAYA NABILA SHOP Produk dijamin asli orginal.Dapatkan harga promo Nabila Shop Barang yang Kami Tawarkan Semuanya Barang ASLI ORGINAL Ada Garansi Resmi Distributor dan Garansi TAM 2 bebas resiko bebas penipuan.
Semua Produk Kami Baru dan Msh Tersegel dLm BOX_nya.
BERMINAT HUB-SMS 085-757-299-675 ATAU KLIK WEBSET RESMI KAMI http://nabilashop77.blogspot.com
Ready Stock! Samsung Galaxy S4 Mini Rp.2,500.000
Ready Stock! Apple iPhone 5 Rp.2,700.000
Ready Stock! BlackBerry 9380 Orlando - Black.Rp.900.000,-
Ready Stock! BlackBerry Curve 8520 Gemini.Rp.500.000,-
Ready Stock! BlackBerry Bold 9780 Onyx 2.Rp.800.000,-
Ready Stock! Blackberry Curve 9320.Rp.700.000,-
Ready Stock! Samsung Galaxy Note 10.1.Rp.2,500.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Tab 2 (7.0).Rp. 1.000.000
TOKO HANDPHONE TERBESAR TERLENGKAP TERMURAH TERPERCAYA NABILA SHOP Produk dijamin asli orginal.Dapatkan harga promo Nabila Shop Barang yang Kami Tawarkan Semuanya Barang ASLI ORGINAL Ada Garansi Resmi Distributor dan Garansi TAM 2 bebas resiko bebas penipuan.
Semua Produk Kami Baru dan Msh Tersegel dLm BOX_nya.
BERMINAT HUB-SMS 085-757-299-675 ATAU KLIK WEBSET RESMI KAMI http://nabilashop77.blogspot.com
Ready Stock! Samsung Galaxy S4 Mini Rp.2,500.000
Ready Stock! Apple iPhone 5 Rp.2,700.000
Ready Stock! BlackBerry 9380 Orlando - Black.Rp.900.000,-
Ready Stock! BlackBerry Curve 8520 Gemini.Rp.500.000,-
Ready Stock! BlackBerry Bold 9780 Onyx 2.Rp.800.000,-
Ready Stock! Blackberry Curve 9320.Rp.700.000,-
Ready Stock! Samsung Galaxy Note 10.1.Rp.2,500.000.
Ready Stock! Samsung Galaxy Tab 2 (7.0).Rp. 1.000.000
Posting Komentar