Berbalut seragam putih abu-abu, kisah persahabatan itu kita rajut. Satu dekade lebih telah berlalu kawan, dan saya ingat betul kala pertamakali kita berkenalan. Kamu pindahan dari sekolah dan kota berbeda waktu itu. Dari kursi paling belakang, kamu melangkah riang ke mejaku, hendak meminjam majalah remaja. Disitulah awal perkenalan kita. Dua belas tahun yang lalu. Dengan kotak sejuta mimpi, engkau datang menawarkan tinta persahabatan
Tiga
tahun kita melewati hari-hari bersama di bangku sekolah. Berbicara panjang tentang
musik, Novel Kahlil Gibran, dan band favorit kita (Sheila on7) menjadi santapan
hari-hari. Kita memiliki kesamaan untuk tiga hal ini. Pembicaraan kadang
melebar ke guru Kimia dan Biologi yang terkenal ‘killer’, atau pelajaran yang
melihat rumus-rumusnya seperti membuat kepala sontak migrain, atau gosip cowok
& cewek beken di sekolah. Jiwa kita selaras dalam banyak hal. Kita sering menghabiskan waktu berjalan di
sepanjang Pantai Senggol. Ketika jam les sore selesai, sembari melihat-lihat
boneka-boneka bekas dari negeri seberang yang dijual bebas sekitar pantai.Hehe.
Kamu sering berujar, kelak masa ini akan kita rindukan.