Bunyi melodi hp pertanda sms
masuk. Pesan panjang datang menguak bahagia. Kabar kelahiran anak pertama
seorang sahabat. Sms berlanjut dengan obrolan panjang dengannya, sahabat yang
lima tahun kemarin menjadi saudara
seperjuangan di bangku kuliah. Ada tangis haru dan bahagia mendengar kisahnya
yang selamat dari pertaruhan besar ketika melahirkan. Namun semua kesakitan itu
lenyap terkalahkan oleh malaikat kecil yang keluar dari rahimnya. Malaikat
kecil yang akan melengkapi keluarga kecilnya yang telah dirajut selama setahun
terakhir. Putra mungilnya bernama
Sultan. Begitu girangnya dia tiap kali mengisahkan putra kecilnya yang jarang
menangis. Dia bahagia, karena tidak terlalu dipusingkan dengan tangis panjang
bayi yang kerap menyusahkan orang tua-orang tua baru. Terlebih jika tangis
panjang tersebut melengking di tengah sunyinya malam. Ia menuturkan sungguh
beruntung dikaruniai putra yang sabar sedari kecil. Harapan besar serta untaian
doa disisipkan pada tiap tetes ASI yang diberikan kepada Sultan. Kelak menjadi
putra kebanggan keluarga.
Minggu, 26 April 2015
Sabtu, 25 April 2015
29 April
Hujan
mengguyur memecah sunyi
Garis
petir tegas membelah langit tua
Titik-titik
indah penghias malam mengalah
Membiarkan
pekat dan gelegar merajai malam
Di bawah
langit, seorang bidadari tua tengah
menari kecil di dapur
Bawang-bawang
digoreng, kacang disangrai gurih
Tidur
lelap enyahlah dulu
Tak
peduli bengisnya guntur
Tak
peduli gelegar bersahut-sahutan menghardik seng rumah
Minggu, 12 April 2015
Menjadi KSK yang Berpengetahuan
(Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Menulis 35 Tahun Varia Statistik BPS RI, April 2015)
Sebagai kepanjangan tangan BPS di tingkat kecamatan
hingga ke tingkat bawah masyarakat , KSK
tentunya memiliki andil besar menjaga
wibawa dan citra BPS. Kita tentu telah lumrah dengan serangan pertanyaan
masyarakat terkait pendataan kita. Apalagi data yang berdampak terhadap
penerima bantuan sosial. KSK adalah orang
pertama yang menjadi sasaran amarahan masyarakat, yang bukanlah penerima bantuan. Karena dianggapnya pihak yang paling bertanggungjawab dalam koordinasi
di lapangan. Meskipun Standar Operasional Prosedur (SOP) telah dipatuhi.
Menjelaskan bahwa BPS bukanlah pihak
yang mengeksekusi kebijakan, juga butuh kesabaran ekstra. Mereka telah
mencak-mencak dan sinis terlebih dahulu. Aparat pemerintahan setempat sebagai
mitra BPS, terkadang lepas tangan dan
memojokkan posisi KSK. Masuk ke sektor-sektor non masyarakat pun demikian.
Sektor industri, konstruksi, pertambangan & penggalian, pertanian, jasa
& akomodasi, hingga ke pemerintahan, semuanya tentu mempertanyakan perihal
maksud & tujuan pendataan kita. Terlebih jika menyangkut masalah anggaran
dan neraca perusahaan mereka. Hal yang sensitif dan sangat mereka jaga
kerahasiaannya.