Abraham Maslow tentu telah melakukan riset panjang untuk melahirkan Teori Maslow yang kini diakui dunia. Belajar dari realitas dan pengalaman yang dilihatnya dari pola dan perilaku manusia, hingga terciptalah piramida hirearki kebutuhan manusia.
Kebutuhan fisiologis berada pada level terbawah. Yang berarti orang tidak akan bisa sampai pada kebutuhan level puncak jikalau kebutuhan fisiologisnya belum terpenuhi. Kebutuhan fisiologis yang dimaksud ialah kebutuhan dasar manusia (fisik) untuk bertahan hidup. Makan, minum,seks, menghirup oksigen dll. Analogi sederhananya, sandang ( pakaian), pangan ( makanan/minuman), dan papan ( tempat tinggal).
Namun bagi generasi millenial zaman sekarang, sepertinya media sosial berbasis internet menjadi kebutuhan dasar sepanjang hari. Maslow pada zamannya tentu belum familiar dengan sambungan internet. Karena memang zaman itu internet belum terjamah. Tapi di zaman now, smartphone dan aliran internet adalah se-vital-vitalnya kebutuhan. Informasi apapun dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, dari Negara Asia hingga penjuru dunia dapat diketahui hanya sekali klik di smartphhone. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan saat ini bisa melalui komunikasi internet, tanpa bersua dan berkomunikasi langsung di dunia nyata.
Komunikasi dunia maya tidak kalah asyik dengan dunia nyata.Bernilai efisien, sebab kerabat atau handai taulan yang jauh di seberang pulau atau seberang kutub sekalipun, bisa dirangkul melalui internet. Bayangkan jika kita harus merogoh uang pesawat yang bombastis untuk bersua langsung. Mungkin butuh beberapa waktu untuk bertatap muka langsung. Sama halnya dengan teman kecil yang telah berserakan di mana-mana, bisa ditemui melepas rindu kenangan masa kecil melalui jaringan internet. Meski harus diakui, silaturahim langsung adalah sebaik-baiknya silaturrahim.
Keberadaan internet bisa menembus tingkatan tertinggi piramida Maslow. Orang-orang yang memiliki motivasi ingin mendapat keamanan, ingin dicintai, ingin dihargai, ingin diperlakukan baik, ingin diterima baik secara individu atau sosial, sampai pada level puncak yakni orang yang berorientasi pada aktualisasi diri, semuanya bisa terpenuhi dengan jaringan internet. Yang terpenting kita bijak dalam memanfaatkannya.
Tidak percaya? Lihatlah diri sendiri dan sekeliling kita๐๐
#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikBahagia
#15HariBercerita
#Harike-3
Kebutuhan fisiologis berada pada level terbawah. Yang berarti orang tidak akan bisa sampai pada kebutuhan level puncak jikalau kebutuhan fisiologisnya belum terpenuhi. Kebutuhan fisiologis yang dimaksud ialah kebutuhan dasar manusia (fisik) untuk bertahan hidup. Makan, minum,seks, menghirup oksigen dll. Analogi sederhananya, sandang ( pakaian), pangan ( makanan/minuman), dan papan ( tempat tinggal).
Namun bagi generasi millenial zaman sekarang, sepertinya media sosial berbasis internet menjadi kebutuhan dasar sepanjang hari. Maslow pada zamannya tentu belum familiar dengan sambungan internet. Karena memang zaman itu internet belum terjamah. Tapi di zaman now, smartphone dan aliran internet adalah se-vital-vitalnya kebutuhan. Informasi apapun dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, dari Negara Asia hingga penjuru dunia dapat diketahui hanya sekali klik di smartphhone. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan saat ini bisa melalui komunikasi internet, tanpa bersua dan berkomunikasi langsung di dunia nyata.
Komunikasi dunia maya tidak kalah asyik dengan dunia nyata.Bernilai efisien, sebab kerabat atau handai taulan yang jauh di seberang pulau atau seberang kutub sekalipun, bisa dirangkul melalui internet. Bayangkan jika kita harus merogoh uang pesawat yang bombastis untuk bersua langsung. Mungkin butuh beberapa waktu untuk bertatap muka langsung. Sama halnya dengan teman kecil yang telah berserakan di mana-mana, bisa ditemui melepas rindu kenangan masa kecil melalui jaringan internet. Meski harus diakui, silaturahim langsung adalah sebaik-baiknya silaturrahim.
Keberadaan internet bisa menembus tingkatan tertinggi piramida Maslow. Orang-orang yang memiliki motivasi ingin mendapat keamanan, ingin dicintai, ingin dihargai, ingin diperlakukan baik, ingin diterima baik secara individu atau sosial, sampai pada level puncak yakni orang yang berorientasi pada aktualisasi diri, semuanya bisa terpenuhi dengan jaringan internet. Yang terpenting kita bijak dalam memanfaatkannya.
Tidak percaya? Lihatlah diri sendiri dan sekeliling kita๐๐
#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikBahagia
#15HariBercerita
#Harike-3
0 komentar:
Posting Komentar