Aku terima
untuk menikahinya, Shaela Mayasari binti Anshar Sandje dengan membayar mas
kawin sebuah kalung emas dan seperangkat alat shalat dibayar tunai karena Allah.
Seuntai
kalimat panjang, dengan sekali tarikan nafasmu itu memecah hening, menjawab
kelegaan yang sekian lama terpendam. Membungkam
rasa takut dan mawas yang belakangan minggu
terus menghantui. Sorak keluarga, kerabat, & sahabat merangkul keharuan
kita pagi itu. Wajah-wajah teduh itu turut pula menjemput syukur dan bahagia kita.
Suamiku, Minggu, 26 Juli 2015, engkau telah
bersedia ber-Mitsaqan Ghaliza (berjanji dan bersumpah) di hadapan Allah dengan
disaksikan manusia dan malaikat- malaikatnya. Memuliakanku dengan mahar ikhlasmu.
Menjawab ijab yang keluar dari suara serak & bibir gemetar Ayahandaku. Menggantikan
perannya yang telah 27 tahun menanggung hidupku. Yang telah bertanggungjawab
akan segala dosa dan amalan-amalanku. Hari itu, engkau meminta izin untuk
menggantikan perannya itu. Menjadikanku sebagai amanahmu, hidup dan mati.