RSS

Rabu, 28 Februari 2018

Out Of The Box

Pertengahan tahun lalu, atasan saya di kantor mengamanahkan untuk memimpin satu redaksi kecil dengan output majalah keluarga BPS. Majalah ini merangkum kegiatan kita di BPS Kabupaten Maros sepanjang tahun 2017. Meski rencana awalnya sebenarnya tiap semester. Dan produksinya pun terbatas untuk konsumsi internal kita. Hitung-hitung pembelajaran dan mengasah intelegensia kita di luar habit selama ini.

Tanpa pikir panjang, saya langsung mengiyakan permintaan beliau. Itu memang jiwa saya. Senang menarasikan hal-hal remeh temeh sekalipun. Apalagi menyangkut aktivitas delapan jam di luar rumah setiap harinya. Kecuali menyuruh saya mengutak-atik komputer atau menjadi programmer, atau membikin kue pirex, saya harus mundur selangkah bahkan beberapa langkah. Yang tahu passion kita kan sebenarnya diri kita juga. Yah begitulah, masing-masing orang punya kelebihan dan titik lemah yang sebenarnya disadarinya.

Pedagang

Beberapa waktu lalu, saya menyempatkan diri belanja di satu mini market. Hal yang akhir-akhir ini sebenarnya saya hindari, sebab keberadaan Toserba di mall dekat rumah lebih komplit dan murah.

Namun, karena malas masuk ke mall cuma buat beli beberapa item, saya memilih singgah di mini market yang searah dengan jalur pulang dari kantor ke rumah.

Pesawat

Berada di radius kurang enam kilometer dari bandara internasional, membuat kami sekeluarga sudah biasa dengan hilir mudik pesawat yang mengudara. Suara yang memekakkan telinga di tiap waktu menjadi hal biasa. Melihat body pesawat dari berbadan besar hingga menjadi titik di angkasa, atau dari setitik pena di atas kanvas langit, lalu membesar perlahan-lahan dengan suara yang menderu-deru, adalah pemandangan takjub tiap harinya.

Kadang saya berfikir, begitu banyak orang yang berpesawat tiap harinya. Pagi, siang, sore, malam, hingga dini hari pesawat berlalu lalang. Baik itu komersil maupun militer. Ada yang bepergian melalui terminal pemberangkatan pesawat, pun ada yang berdatangan menuju terminal kedatangan pesawat bandara.

Memahami Watak Pasangan

Di jam istirahat pelatihan kemarin, saya mendapat kesempatan emas mengikuti seminar Mars and Venus, yang dibawakan oleh orang yang sebetulnya  tak saya kenal. Berkat ajakan teman, kami  meluncur ke lokasi seminar. Meski terlambat. Memanfaatkan waktu singkat dengan materi yang begitu menggoda, 'Memahami Watak Pasangan.'

Monyet

Bagi yang sering melintasi jalur poros Bantimurung ke Camba Kabupaten Maros, tentu telah akrab dengan jalanan berkelok-kelok, pepohonan rindang sepanjang jalan, juga tebing-tebing pegunungan yang menjulang. Hutan rimbun kiri  kanan jalan. Angin sepoi-sepoi menambah aura sejuk dan nyaman sepanjang perjalanan.

Perjalanan hari libur (minggu)kemarin, saya manfaatkan bersama suami mengunjungi kecamatan terjauh Maros mengendarai motor. Yakni Kecamatan Camba dan Mallawa. Kami ke sana dalam keperluan pendistribusian dokumen,  koordinasi dengan mitra, serta mengecek harga pasaran bahan-bahan makanan di pasar kecamatan sana.

Lokasinya yang merupakan dataran tinggi, membuat perjalanan kita banyak menanjak, berliku-liku dengan jalanan yang tak terlalu lebar. Jika di depan kita adalah mobil truck, bis atau mobil yang bermuatan berat yang lajunya lambat, maka siap-siaplah bosan. Melambung sisi kanan adalah mustahil. Mencuri sisi kiri jalan lebih bahaya, jurang dengan pepohonan raksasa mengintai.

Menikmati perjalanan dengan suasana berbeda tentu mengasyikkan.Apalagi bersama kekasih hati. Heheh. Kapan lagi menikmati we time bekerja bersama sembari berkencan. Hihihi..Belum lagi bingkisan hasil alam setempat yang diberikan mitra kita. Ada sukun dan pisang. Enak digoreng  buat cemilan keluarga.  Menambah riang suasana hati pastinya.

Pemandangan lucu ketika gerombolan monyet menghadang di tengah jalan. Pun saat perjalanan pulang kita, sekelompok monyet itu lagi-lagi keluar dari sarangnya. Menyebar di pinggir hingga bahu jalan. Di atas motor, suami saya sempat berargumen bahwa alangkah baiknya jika Pemerintah Maros memikirkan membuat kebun binatang di lahan-lahan hutan sekitar daerah Poros Camba ini. Sama dengan Kebun Binatang Taman Safari yang juga berkonsepkan hutan. Saya pun mengangguk sambil memikirkan ide itu. Oh alangkah senangnya jika di kabupaten kami nantinya ada kebun binatang.

Beberapa pengendara motor terlihat menepi.Merekam aksi luar kandang monyet- monyet. Saya meminta untuk melakukan hal yang sama. Turun dan memotret monyet. Hitung-hitung memperlihatkan pada Kiyyah. Tapi ditolak tegas oleh suami.

Beberapa papan informasi memang berdiri kokoh. Melarang keras untuk memotret atau memvideokan monyet-monyet. Dalam hati saya berujar, pantes saja Luna Maya dilaporkan oleh satu lembaga karena mengajak orang utan untuk foto pemotretan cover majalah. Mungkin karena  hewan ini merupakan satwa dilindungi. Sehingga tidak boleh diekspos terlebih dieksploitasi secara komersil.

Himbauan keras lainnya ialah pelarangan memberi makan minum/ minum monyet yang berkeliaran di jalan, atau yang bergelantungan di pohon-pohon sekitar jalan. Hal ini karena makanan manusia bisa menimbulkan sakit perut bagi kaum monyet, juga membahayakan nyawa dan keselamatan monyet jika tertabrak kendaraan akibat mengejar makanan.

Yang terutama ialah pemberian makanan kepada monyet membuatnya malas. Padahal hutan belantara itu diciptakan bukan hanya sebagai habitat mereka saja. Namun di dalamnya lengkap limpahan buah-buahan dan sayuran alami untuk monyet bertahan hidup. Pemberian makanan oleh manusia, tentu akan membuat monyet malas menelusuri habitatnya, malas bergantungan dari pohon ke pohon untuk mencari makan. Tinggal cari enteng saja, menunggu dan menghadang kendaraan yang berlalu di samping habitat hutannya. Makanya, peringatan ini diharap untuk dipatuhi semua pengendara.

Dalam hati saya berujar, jika monyet saja yang tak berakal begitu dididik untuk menjauhi sifat malas, dididik untuk mencari sendiri keperluan hidupnya, berkawan dengan habitat aslinya. bersosialisasi dengan sesamanya. Maka manusia yang diciptakan akal dan naluri, seharusnya tidak perlu lagi dididik untuk melakukan hal yang sama dengan monyet.

Tengok sekeliling kita. Betapa banyak orang sehat yang berlaku seperti monyet yang  saya lihat. Menunggu belas kasih dan pemberian makanan dari orang yang berlalu lalang. Tanpa memperhatikan keamanan dan keselamatan nyawanya. Tanpa menyadari betapa luas  limpahan nikmat di bumi Allah ini. Selama kita ( dan monyet) berupaya. 😇
#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikBahagia
#15HariBercerita
#Harike-11

Beras

Perbincangan tentang beras seolah tak ada habisnya. Sebagai kebutuhan dasar manusia, komuditi ini tentu menjadi perhatian khusus pemerintah. Pola makan masyarakat Indonesia bergantung pada beras. Tak ada beras, berarti dianggap tidak makan. Mensubstitusinya dengan sagu atau palawija seperti di beberapa daerah, tentu bukan opsi terbaik. Beras telah mendarahdaging sebagai kebutuhan pokok dan dasar masyarakat Indonesia.

SMS Cinta

Sejak trend smartphone mewabah, saya jarang sekali membuka sms, mengecek inbox ataukah sekedar membuka fitur lain dalam sms. Pesan singkat kini lebih praktis dengan beragam aplikasi chat yang menghiasi smartphone. Blackberry, wathsapp, line, lebih praktis, efisien, dan sempurna dengan beragam emoticonnya,  yang bisa mewakili perasaan si pengirim.

Zaman sms telah bergeser. Pelan menyusul era telepon koin yang telah usang dimakan zaman. Gampang bagi saya menebak  pengirim pesan melalui media sms saat ini. Kalau bukan sms tagihan kartu pasca bayar, sms pemberitahuan sale departemen store, sms Telkomsel sebagai provider kartu telepon seluler saya, dan sms cinta tak bertuan. Yang terakhir ini, frekuensi pengirimannya semakin sering.

Micin


Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah generasi micin. Orang yang tidak nyambung dalam sebuah diskusi serius, sekalipun hanya salah dengar, langsung dicap kelebihan micin. Atau orang-orang yang kurang populer dengan istilah kekinian, langsung  disoraki  kelebihan micin. Tidak tahu dengan trend film, lagu hits, merk handphone keluaran terbaru, siap-siaplah dicap kelebihan micin.

Namun, jika menilik micin secara harfiah, maka sebenarnya begitu banyak generasi micin saat ini. Sebab, keberadaan micin sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Micin atau vitsin, ialah monosodium glutamat. Keberadaan zat ini, dalam olahan micin merbagai merk bisa dijumpai dimanapun. Mulai dari supermarket, minimarket, sampai warung kaki lima dan klontong menyediakan micin berbagai kemasan.

Minggu, 18 Februari 2018

Tasmillah Menginspirasi


"Latar belakangnya karena saya merasa jenuh dengan kerjaan yang sama terus menerus. Ibaratnya mengulang kerjaan setiap tahun."

Sepenggal jawaban Tasmillah, narasumber dalam seminar WAG 'Perempuan BPS Menulis, ketika ditanyai motifnya sebagai penulis opini BPS. Meskipun penuh rendah hati, ia lebih enjoy merasa berbagi pengalaman, dibanding dikatai pemateri dari 170-an peserta.

Selasa, 13 Februari 2018

Menjawab Teka-Teki Data Pangan



            Polemik awal tahun ini terkait impor beras pemerintah menuai pro kontra. Sebagai negara agraris, keputusan impor beras 500 ribu ton  dinilai aneh. Kementerian Pertanian optimis menggaungkan surplus beras, sementara Kementerian Perdagangan mengatakan stok beras defisit. Sehingga butuh cadangan beras nasional melalui impor.  Siapa yang sesungguhnya sedang berspekulasi? Di mana peran BPS sebagai produsen data produksi beras?
            Padi merupakan komoditas penting dan strategis bagi bangsa Indonesia, mengingat ia adalah kebutuhan mendasar manusia. Karena perannya yang strategis, maka banyak pihak-pihak yang mengintervensi data padi dari hulu ke hilir. Hal ini dapat terlihat dari gonjang-ganjing data produksi beras yang berbeda. Masing-masing pihak mengklaim dirinya benar. Seperti ada hidden agenda.  Kementerian Pertanian mengejar surplus demi prestasi. Sementara Kementerian Perdagangan pun punya prestise tiap ton beras yang diimpor.

Cuti Tahunan dan Dilan

            Terakhir kali saya menikmati hak cuti dalam tempo lama tatkala hamil besar hingga pasca melahirkan, 2 tahun lalu. Sekitar tiga bulan lamanya, saya terbebas dari rutinitas kantor dan tetek-bengek survei. Rasanya? Seperti hanya sekelabat hari saja. Proses melahirkan dan menyusui memiliki keindahan tersendiri. Tak akan cukup ruang waktu seluas apapun, jika berhadapan dengan makhluk mungil pemberian Allah.
            Predikat newmom sebagai orang paling dibutuhkan membuat kita tak ingin jauh dari bayi, meski hanya cuma sedetik, meski hanya cuma mimpi di siang bolong, apalagi di tidur malam. Melihatnya tertidur, mendengkur tipis, tertawa, berkasih sayang dengan abinya, bermain hingga membuat kami bedagang, adalah pemandangan menyejukkan tiada taranya. Persoalan cuti dengan kehadiran anggota keluarga baru adalah kebahagiaan hakiki. Namun, tiga bulan adalah seideal-idealnya waktu untuk mengistirahatkan pekerja seperti saya. Setelahnya, kewajiban panjang menuntut untuk segera ditunaikan. Sisa kita yang harus tahu diri, beradaptasi kembali dengan ritme kantor.

The Power Of Emak-emak



Fadly Zon sepertinya lupa bahwa emosionalnya seorang wanita berbeda jauh dengan pria. Wanita di satu sisi cenderung melankolis, mudah terbawa perasaan,namun di sisi lain pemberani, bak singa betina mengeluarkan taringnya jika teritorinya diusik, memancing lawan jenisnya beradu mulut dan otot jika hidup tenangnya digrasak-grusuk.
Cuitan Fadly Zon di media sosial yang menyinggung kinerja Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pujiastuti menuai murka dan skakmat dari pihak Susi. Fadly berargumen bahwa klaim keberhasilan Susi tidak bisa diukur hanya dengan melihat pengenggelaman kapal-kapal ilegal dan penambahan populasi ikan. Statement ini langsung direspon Susi, dengan gaya sarkastik balik mempertanyakan apa capaian Fadly sebagai anggota dewan terhormat. Saya yang membaca perseteruan nyeleneh mereka, tertawa geli. Susi seolah mewakili pihak wanita yang menjadi korban bullyan dengan gaya khas emak-emak.
Masih segar diingatan, murka Ibu Ani Yudoyono beberapa waktu lalu yang kerap disinggung warganet di media sosial. Ada yang mempertanyakan kamera canggih yang dipakai Ani apakah milik negara atau bukan.Juga kebiasaan anak bungsunya Ibas Yudoyono yang dalam berbagai kesempatan selalu menggunakan lengan panjang, dicurigai warganet karena menyembunyikan tatonya. Ani keluar dari sarangnya, taringnya mengaung-ngaung menerkam netizen yang dianggapnya keterlaluan memfitnahnya.

Rabu, 07 Februari 2018

Maslow dan Internet

Abraham Maslow tentu telah melakukan riset panjang untuk melahirkan Teori Maslow yang kini diakui dunia. Belajar dari realitas dan pengalaman yang dilihatnya dari pola dan perilaku manusia, hingga terciptalah piramida   hirearki kebutuhan manusia.

Kebutuhan fisiologis berada pada level terbawah. Yang berarti orang tidak akan bisa sampai pada kebutuhan level puncak jikalau kebutuhan fisiologisnya belum terpenuhi. Kebutuhan fisiologis yang dimaksud ialah kebutuhan dasar manusia (fisik) untuk bertahan hidup. Makan, minum,seks, menghirup oksigen dll. Analogi sederhananya, sandang ( pakaian), pangan ( makanan/minuman), dan papan ( tempat tinggal).

Bulumata Palsu

Sehabis pesta resepsi pernikahan adik, seluruh keluarga besar kami berkumpul bersama. Saling berceritra tentang kehebohan dan keramaian selama rangkaian pesta, mulai perencanaan hingga menjelang pesta yang bikin kepala mereka semua pusing, melihat dan mendengar kegaduhan bocah-bocah diantara para tamu yang datang.

Jilbab



Saya kurang mengerti, apakah memiliki anak perempuan yang tidak suka boneka adalah sebuah kesyukuran. Beberapa kali menghadiahinya boneka dari barbie cantik hingga boneka kelinci ditanggapi biasa saja. Belum lagi sederet mainan plastik yang ramah batita dianggapnya biasa saja.

Namun ada yang menarik, setiap hendak ke luar rumah. Entah dalam kompleks terlebih tempat yang lebih jauh. Ia kerap mencari sendiri jilbab sebagai pelindung kepalanya yang plontos. Merengek-rengek meminta . Sepertinya, tak afdol rasanya jika tak berjilbab saat keluar rumah. Jika saya tak menyiapkannya, ia nekad mencari sendiri di laci lemarinya. Mengubrak-abrik lipatan pakaian sampai berhasil menemukan jilbab yang dicarinya.