RSS

Rabu, 28 Februari 2018

Monyet

Bagi yang sering melintasi jalur poros Bantimurung ke Camba Kabupaten Maros, tentu telah akrab dengan jalanan berkelok-kelok, pepohonan rindang sepanjang jalan, juga tebing-tebing pegunungan yang menjulang. Hutan rimbun kiri  kanan jalan. Angin sepoi-sepoi menambah aura sejuk dan nyaman sepanjang perjalanan.

Perjalanan hari libur (minggu)kemarin, saya manfaatkan bersama suami mengunjungi kecamatan terjauh Maros mengendarai motor. Yakni Kecamatan Camba dan Mallawa. Kami ke sana dalam keperluan pendistribusian dokumen,  koordinasi dengan mitra, serta mengecek harga pasaran bahan-bahan makanan di pasar kecamatan sana.

Lokasinya yang merupakan dataran tinggi, membuat perjalanan kita banyak menanjak, berliku-liku dengan jalanan yang tak terlalu lebar. Jika di depan kita adalah mobil truck, bis atau mobil yang bermuatan berat yang lajunya lambat, maka siap-siaplah bosan. Melambung sisi kanan adalah mustahil. Mencuri sisi kiri jalan lebih bahaya, jurang dengan pepohonan raksasa mengintai.

Menikmati perjalanan dengan suasana berbeda tentu mengasyikkan.Apalagi bersama kekasih hati. Heheh. Kapan lagi menikmati we time bekerja bersama sembari berkencan. Hihihi..Belum lagi bingkisan hasil alam setempat yang diberikan mitra kita. Ada sukun dan pisang. Enak digoreng  buat cemilan keluarga.  Menambah riang suasana hati pastinya.

Pemandangan lucu ketika gerombolan monyet menghadang di tengah jalan. Pun saat perjalanan pulang kita, sekelompok monyet itu lagi-lagi keluar dari sarangnya. Menyebar di pinggir hingga bahu jalan. Di atas motor, suami saya sempat berargumen bahwa alangkah baiknya jika Pemerintah Maros memikirkan membuat kebun binatang di lahan-lahan hutan sekitar daerah Poros Camba ini. Sama dengan Kebun Binatang Taman Safari yang juga berkonsepkan hutan. Saya pun mengangguk sambil memikirkan ide itu. Oh alangkah senangnya jika di kabupaten kami nantinya ada kebun binatang.

Beberapa pengendara motor terlihat menepi.Merekam aksi luar kandang monyet- monyet. Saya meminta untuk melakukan hal yang sama. Turun dan memotret monyet. Hitung-hitung memperlihatkan pada Kiyyah. Tapi ditolak tegas oleh suami.

Beberapa papan informasi memang berdiri kokoh. Melarang keras untuk memotret atau memvideokan monyet-monyet. Dalam hati saya berujar, pantes saja Luna Maya dilaporkan oleh satu lembaga karena mengajak orang utan untuk foto pemotretan cover majalah. Mungkin karena  hewan ini merupakan satwa dilindungi. Sehingga tidak boleh diekspos terlebih dieksploitasi secara komersil.

Himbauan keras lainnya ialah pelarangan memberi makan minum/ minum monyet yang berkeliaran di jalan, atau yang bergelantungan di pohon-pohon sekitar jalan. Hal ini karena makanan manusia bisa menimbulkan sakit perut bagi kaum monyet, juga membahayakan nyawa dan keselamatan monyet jika tertabrak kendaraan akibat mengejar makanan.

Yang terutama ialah pemberian makanan kepada monyet membuatnya malas. Padahal hutan belantara itu diciptakan bukan hanya sebagai habitat mereka saja. Namun di dalamnya lengkap limpahan buah-buahan dan sayuran alami untuk monyet bertahan hidup. Pemberian makanan oleh manusia, tentu akan membuat monyet malas menelusuri habitatnya, malas bergantungan dari pohon ke pohon untuk mencari makan. Tinggal cari enteng saja, menunggu dan menghadang kendaraan yang berlalu di samping habitat hutannya. Makanya, peringatan ini diharap untuk dipatuhi semua pengendara.

Dalam hati saya berujar, jika monyet saja yang tak berakal begitu dididik untuk menjauhi sifat malas, dididik untuk mencari sendiri keperluan hidupnya, berkawan dengan habitat aslinya. bersosialisasi dengan sesamanya. Maka manusia yang diciptakan akal dan naluri, seharusnya tidak perlu lagi dididik untuk melakukan hal yang sama dengan monyet.

Tengok sekeliling kita. Betapa banyak orang sehat yang berlaku seperti monyet yang  saya lihat. Menunggu belas kasih dan pemberian makanan dari orang yang berlalu lalang. Tanpa memperhatikan keamanan dan keselamatan nyawanya. Tanpa menyadari betapa luas  limpahan nikmat di bumi Allah ini. Selama kita ( dan monyet) berupaya. 😇
#PerempuanBPSMenulis
#MenulisAsyikBahagia
#15HariBercerita
#Harike-11

0 komentar:

Posting Komentar