RSS

Minggu, 05 Juni 2016

Ketakjuban Demi Ketakjuban Menyambut Dzakiyyah

Momen kehamilan kemarin masih membuat saya tak henti takjub. Melalui bulan demi bulan kehamilan yang penuh hikmah. Satu nyawa berjuang hidup 9 bulan lamanya di rahimku yg sejatinya hanya seukuran telur ayam. Lalu membesar hingga berpuluh  kali lipat menampung segopok daging bernyawa hingga seberat 3 kg. Rahim itulah berperan mnjadi papan kokoh, menjadi kamar yang begitu nyaman dan hangat bagi tubuh seorang bayi mungil. Kemana kaki ini melangkah, dia pun turut di balik perutku. Gundah dan sukacita yg bergejolak di nurani ini, dia pasti merasakan. Seperti ada ikatan batiniah yang kuat antara Ibu& anak dari 2 alam kehidupan yg berbeda.

 Tuhan bgitu indahnya mengatur proses penciptaan manusia. Ketakjuban kedua ketika menghadapi proses persalinan. Inilah momen dimana saya merasa sangat dekat dengan Sang Kuasa. Serasa satu kaki ini hanya berjarak beberapa senti saja dengan pintu ajal, dan satu kaki lagi bertaruh berdarah-darah memperjuangkan kehidupan seorang anak kandung agar terlahir normal sehat ke dunia( Untuk proses ini, ingin sekali jika punya waktu, menuliskannya dlm berkotak-kotak kalimat abadi). Syukur tak terhingga manakala  tangis pertamanya melengking memecah ketegangan. Segala rupa kontraksi sakit itu hilang seketika. Makin sempurna melihatnya tenang ,ketika Abi melantunkan azan dan iqamah sebagai wasilah Rasulullah SAW. Dan sekarang, nikmat Tuhan manalagi yg sy sangsikan diperhadapkan proses menyusui, melihat seorang bayi mungil  begitu lahapnya menikmati lezatnya tetes demi tetes air susu  yang lagi-lagi dikirimkan oleh Tuhan, melalui raga ini. Tiap tetes ASI ini tdk hanya mengalirkan nikmat Allah, Nak. Pun mengalirkan ke tubuh mungilmu doa, asa, dan hasrat yang bgitu besar dari kami  orangtuamu akan kesehatan dan keceriaanmu. Teruslah bertumbuh dlm kasih sayang kami dan penjagaan Allah. Ummi akan berusaha sekuat tenaga, bersinergi dengan proses Allah agar kelak bisa menyapihmu 2 tahun sesuai anjuran_ Nya. Kamu adalah amanah-Nya, pasti ada kemudahan di tengah perjalanan  nanti, Nak. Terimakasih karena hadirmu, Abi dan Ummi makin mencintai Allah...

We love you Dzakiyyah Muazara Ulfah❤

0 komentar:

Posting Komentar